Selama tahun pertama kehidupan bayi, orangtua akan banyak belajar tentang cara berkomunikasi dengan si kecil. Memahami berbagai jenis tangisan bayi akan membantu orangtua mengenali saat bayi mereka merasa sakit atau sehat.
Seringkali, tangisan adalah tanda bahwa bayi merasa tidak nyaman atau sakit. Berikut adalah beberapa penyakit umum yang sering dialami bayi pada tahun pertama kehidupannya.
1. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
GERD terjadi ketika asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa sakit, panas di dada, mual, muntah, dan erosi gigi akibat asam lambung tersebut. Hal ini disebabkan oleh katup antara esofagus dan otot perut bayi yang belum tumbuh sempurna.
Bayi dengan GERD akan lebih rewel, sering menangis, dan mungkin mengalami kolik. Gejala lain termasuk muntah atau meludah, serta gerakan mengangkat kaki ke atas atau melengkungkan punggungnya. Terkadang, suara bayi terdengar serak atau sering bersendawa.
2. Pilek
Infeksi virus adalah penyebab utama pilek, yang membuat selaput hidung dan saluran pernapasan memproduksi lendir berlebihan.
Gejala pilek pada bayi meliputi demam, kesulitan bernapas, batuk, napas tersengal-sengal, dan gangguan pola makan atau tidur. Bayi juga dapat mengalami bersin dan penurunan nafsu makan.
3. RSV (Respiratory Syncytial Virus)
RSV adalah virus yang menyerang saluran pernapasan bayi pada tahun pertama kehidupannya dan bisa sangat serius.
RSV adalah penyebab utama rawat inap karena gangguan pernapasan pada anak-anak di bawah usia 1 tahun. Gejala RSV meliputi pilek, demam, batuk, dan sesak napas yang bisa berlangsung beberapa minggu. Jika virus ini menginfeksi bronkus, dapat menyebabkan bronkitis dan pneumonia.
4. Sulit Buang Air Besar
Setelah mulai mengonsumsi makanan padat, bayi sering mengalami kesulitan buang air besar. Feses yang keras bisa membuat proses buang air besar menjadi menyakitkan, sehingga bayi menjadi enggan untuk melakukannya.
Kesulitan buang air besar pada bayi dapat disebabkan oleh nyeri akibat tinja yang keras, kurang asupan cairan, atau trauma seperti ketakutan di toilet. Jika bayi tidak buang air besar secara teratur, tinja akan semakin keras karena air diserap oleh dinding usus.
5. Diare
Diare adalah penyakit umum yang sering menyerang bayi, ditandai dengan seringnya buang air besar dengan tekstur yang sangat encer.
Diare biasanya disebabkan oleh virus, namun bakteri, alergi, atau obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebabnya. Bahaya utama dari diare adalah dehidrasi, karena bayi kehilangan banyak cairan tubuh.
Gejala dehidrasi yang perlu diwaspadai meliputi kelemasan, rewel, mata cekung, ubun-ubun cekung, sedikit buang air kecil, dan elastisitas kulit yang menurun.
6. Infeksi Telinga
Saat bayi mengalami pilek atau flu, cairan lendir bisa menumpuk di telinga tengah dan menjadi sarang bakteri yang dapat menginfeksi gendang telinga.
Infeksi telinga membuat bayi merasa sakit di bagian telinga, sehingga bayi menjadi rewel dan sering menangis. Gejala infeksi telinga meliputi bayi yang sering terbangun di malam hari karena sakit, tidak mau berbaring, menangis saat menyusu, dan keluarnya cairan kekuningan yang berbau dari telinga.
7. Demam
Demam sebenarnya adalah gejala dari penyakit lain. Ibarat “lampu pengingat” atau “alarm” tubuh, demam menunjukkan ada gangguan yang perlu diperhatikan.
Jika suhu tubuh bayi terasa panas, segera ukur dengan termometer. Bayi dianggap mengalami demam jika suhu tubuhnya melebihi 37 derajat Celcius.
Berbagai penyakit pada bayi sering membuat orangtua bingung dan khawatir. Namun, penyakit-penyakit umum ini biasanya akan sembuh dengan perawatan yang tepat.
Ketika bayi sakit, berikan pelukan dan perawatan penuh kasih sayang dari orangtua. Semoga si kecil selalu sehat!
Baca juga Obat Sakit Gigi Alami untuk Ibu Hamil.