vaksin polio

Penyakit Polio, Vaksin Polio, Biaya Vaksin Polio dan Kapan Harus Diberikan

Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit infeksi virus yang sangat menular dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf, dan penularannya dapat terjadi melalui kontak langsung dengan feses penderita atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Meskipun polio dapat menyerang siapa saja, anak-anak di bawah usia lima tahun adalah kelompok yang paling rentan, terutama mereka yang belum mendapatkan vaksinasi[2][4].

Gejala Penyakit Polio

Gejala polio muncul setelah periode inkubasi yang berkisar antara 7 hingga 21 hari setelah terpapar virus. Pada sebagian besar kasus, infeksi polio bisa asimtomatik atau hanya menimbulkan gejala ringan. Namun, ada dua bentuk polio yang perlu diperhatikan:

Polio Nonparalisis:

      • Gejala awal meliputi demam, sakit kepala, radang tenggorokan, muntah, otot terasa lemah, kaku di bagian leher dan punggung, serta nyeri di lengan atau tungkai. Gejala ini biasanya berlangsung selama 1-10 hari dan dapat hilang dengan sendirinya[2][4].

      Polio Paralisis:

        • Ini adalah bentuk yang lebih serius dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Gejala awal mirip dengan polio nonparalisis, tetapi dalam waktu satu minggu dapat muncul gejala seperti hilangnya refleks tubuh, ketegangan otot yang menyakitkan, serta kelemahan pada tungkai atau lengan. Dalam beberapa kasus, kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan jam setelah gejala awal muncul[3][5].

        Vaksin Polio

        Vaksinasi merupakan langkah pencegahan paling efektif terhadap penyakit polio. Di Indonesia, terdapat dua jenis vaksin polio:

        Vaksin Polio Oral (OPV):

          • Diberikan dalam bentuk tetes dan mengandung virus polio yang dilemahkan. Vaksin ini diberikan empat kali pada usia 0-1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, dan 4 tahun[4].

          Vaksin Polio Inaktivasi (IPV):

            • Diberikan melalui suntikan dan mengandung virus polio mati. Vaksin ini diberikan dua kali pada usia 4 bulan dan 9 bulan[4][5].

            Kedua jenis vaksin ini dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap semua jenis virus polio (tipe 1, 2, dan 3). Penting untuk dicatat bahwa meskipun vaksin oral memberikan perlindungan yang baik, anak-anak tetap perlu mendapatkan vaksin suntik untuk memastikan perlindungan menyeluruh terhadap semua tipe virus.

            Biaya Vaksin Polio

            Biaya vaksinasi polio bervariasi tergantung pada lokasi dan fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan tersebut. Di banyak negara termasuk Indonesia, vaksinasi polio sering kali disediakan secara gratis melalui program imunisasi nasional untuk anak-anak. Namun, jika dilakukan di klinik swasta, biaya dapat berkisar antara Rp100.000 hingga Rp300.000 per dosis tergantung pada jenis vaksin dan tempat penyuntikan[4][5].

            Usia Pemberian Vaksin Polio

            Vaksin polio sebaiknya diberikan kepada anak-anak sejak lahir hingga usia lima tahun. Jadwal pemberian vaksin adalah sebagai berikut:

            • Dosis Pertama: Saat lahir (OPV)
            • Dosis Kedua: Usia 2 bulan (IPV)
            • Dosis Ketiga: Usia 4 bulan (IPV)
            • Dosis Keempat: Usia 6 bulan hingga 5 tahun (OPV)

            Imunisasi tambahan juga dilakukan selama Pekan Imunisasi Nasional (PIN) untuk memastikan cakupan imunisasi yang lebih luas[4][5].

            Siapa Saja yang Harus Divaksin Polio

            Semua anak di bawah usia lima tahun harus mendapatkan vaksin polio untuk mencegah infeksi. Selain itu, anak-anak dengan kondisi tertentu seperti gangguan sistem kekebalan tubuh atau mereka yang sedang dalam pengobatan jangka panjang mungkin memerlukan pendekatan khusus dalam pemberian vaksin:

            • Anak-anak dengan berat badan kurang dari 2000 gram
            • Anak-anak dengan gangguan sistem kekebalan
            • Anak-anak yang tinggal serumah dengan penderita gangguan sistem kekebalan atau HIV

            Untuk anak-anak dengan kondisi tersebut, vaksin suntik (IPV) biasanya lebih dianjurkan daripada vaksin oral (OPV)[4][5].

            Dengan program imunisasi yang tepat dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi polio, penyakit ini dapat dicegah secara efektif. Upaya pencegahan melalui vaksinasi sangat penting untuk melindungi generasi mendatang dari risiko kelumpuhan akibat polio.

            Referensi:
            [1] https://dinkes.depok.go.id/User/DetailArtikel/ciri-ciri-gejala-polio
            [2] https://www.alodokter.com/polio
            [3] https://infeksiemerging.kemkes.go.id/penyakit-virus/poliomyelitis-penyakit-virus-polio
            [4] https://www.rspremierjatinegara.com/artikel/memahami-polio-definisi-gejala-jenis-hingga-jadwal-pin-polio
            [5] https://indonesiabaik.id/infografis/ditetapkan-sebagai-klb-kenali-ciri-gejala-polio
            [6] https://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2022/12/03/1239/kenali-lebih-dekat-penyakit-polio-pada-anak.html
            [7] https://diskes.badungkab.go.id/artikel/57907-apa-itu-polio-penyebab-gejala-dan-penyebabnya
            [8] https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-polio

            Scroll to Top