usus

Mengenali Kanker Kolorektal (Usus Besar)

Kanker kolorektal, juga dikenal sebagai kanker usus besar, adalah jenis kanker yang berkembang di jaringan usus besar (kolon) dan rektum. Kanker ini sering dimulai dari pertumbuhan polip jinak pada dinding usus yang dapat berubah menjadi kanker seiring waktu. Menurut data dari Globocan, kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum di Indonesia, dengan lebih dari 30.000 kasus baru setiap tahunnya.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti kanker kolorektal belum sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan dalam perkembangan penyakit ini. Beberapa faktor risiko termasuk usia di atas 50 tahun, riwayat keluarga dengan kanker kolorektal, pola makan tinggi lemak dan rendah serat, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.

Gejala Kanker Usus Besar

Gejala kanker kolorektal sering kali tidak terlihat pada tahap awal, sehingga banyak pasien tidak menyadari kondisi mereka hingga stadium lanjut. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Perubahan pola buang air besar: Diare atau sembelit yang berkepanjangan.
  • Perdarahan dari rektum: Darah dalam feses atau saat buang air besar.
  • Nyeri perut: Nyeri yang terus-menerus atau kram perut.
  • Penurunan berat badan: Penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan jelas.
  • Kelelahan: Rasa lelah yang berlebihan tanpa aktivitas fisik yang berat.

Penanganan

Pengobatan kanker kolorektal tergantung pada stadium dan lokasi kanker. Pilihan pengobatan meliputi:

  • Pembedahan: Mengangkat tumor atau bagian usus yang terkena.
  • Kemoterapi: Menggunakan obat untuk membunuh sel kanker.
  • Radioterapi: Menggunakan radiasi untuk mengecilkan tumor.

Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Pemeriksaan seperti kolonoskopi direkomendasikan bagi individu berisiko tinggi, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Risiko Kematian Akibat Kanker Kolorektal

Kanker kolorektal adalah salah satu jenis kanker yang berasal dari jaringan usus besar (kolon) dan rektum, dan merupakan penyebab kematian yang signifikan di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker kolorektal menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian akibat kanker, dengan angka kematian mencapai 731.000 kasus per tahun.

Faktor Risiko Kematian Akibat Kanker Kolorektal

Kematian akibat kanker kolorektal dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko yang dapat dibagi menjadi dua kategori: faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi.

Faktor yang Tidak Dapat Dimodifikasi

  • Usia: Risiko kanker kolorektal meningkat secara signifikan pada individu berusia 50 tahun ke atas.
  • Jenis Kelamin: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan wanita, meskipun ada variasi berdasarkan lokasi studi.
  • Genetik: Riwayat keluarga dengan kanker kolorektal atau polip adenoma dapat meningkatkan risiko.

Faktor yang Dapat Dimodifikasi

  • Diet: Konsumsi daging merah dan lemak jenuh yang tinggi, serta rendahnya asupan serat, buah, dan sayuran dapat meningkatkan risiko.
  • Obesitas: Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko.
  • Merokok dan Konsumsi Alkohol: Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko hingga 30% pada wanita, dan sekitar 12% kematian akibat kanker kolorektal dihubungkan dengan merokok. Konsumsi alkohol juga berkontribusi terhadap perkembangan kanker ini.

Statistik Kematian

Menurut data dari Global Burden of Cancer 2018, di Indonesia terdapat sekitar 9.207 kematian akibat kanker usus dan 6.827 kematian akibat kanker rektum. Secara global, angka mortalitas akibat kanker kolorektal mencapai sekitar 608.000 kasus per tahun.

Kesimpulan

Kanker kolorektal merupakan penyakit serius dengan risiko kematian yang tinggi, terutama jika tidak terdeteksi dini. Memahami faktor risiko serta gejala awal sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong deteksi dini, sehingga dapat mengurangi angka kematian akibat penyakit ini.

Baca juga mengenai : Penyakit Polio, Vaksin Polio, Biaya Vaksin Polio dan Kapan Harus Diberikan

Referensi: https://www.mitrakeluarga.com/artikel/kanker-usus

Scroll to Top